Senin, 21 Juni 2010

Belajar Efektif dan Kiat Jitu Belajar Cepat

A. Tujuan Umum :
Warga belajar dapat mengembangkan potensi-potensi dalam dirinya, baik secara eksternal maupun internal, serta rasa percaya diri dalam berintegrasi dengan lingkungannya.

B. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami kiat-kiat belajar efektif dan dapat mengaplikasikannya dalam proses belajar.

C. Topik : Belajar Efektif dan Kiat Jitu Belajar Cepat :
1. Kiat Belajar – Otomatis Membawa Hasil
2. Kiat Efektif dalam Belajar
3. Cara Belajar Optimal
4. Belajar Sejati dan Menyenangkan
5. Keajaiban Program SOT
6. Quantum Learning
7. Kekuatan Belajar
8. Bagaimana Menghadapi Abad 21

D. Materi Pengajaran :

Kiat Belajar - Otomatis Membawa Hasil
Ada beberapa faktor yang membuat ketidakberhasilan dalam menerima / memahami segala mata pelajaran secara optimal :
1. Beberapa siswa SMU di Jakarta mengatakan bahwa mereka tidak suka kalau dalam proses belajar mengajar, pengajaran terlalu “ text book.” Bahkan mereka mengatakan bahwa pelajaran itu terlalu teoritis dan kuno.
2. Salah seorang siswa dari Program Business Administrasi yang nota bene dia adalah termasuk orang yang kurang pintar dalam menangakap beberapa mata kuliah dengan cepat seperti teman-teman di kelasnya mengatakan, bahwa kelas terlalu “ heterogen. “ Maksudnya ada yang sangat pintar, pintar, cukup, kurang, dan sangat kurang. Siswa yang sangat kurang biasanya akan susah beradaptasi denga siswa yang sangat pintar. Menyerahlah siswa tersebut tanpa berusaha untuk bisa mentransfer ilmu.
3. Hampir 10 orang dari 20 peserta didik komputer mengeluhkan bahwa belajar komputer sangat susah. Setelah dicari penyebabnya ternyata satu komputer di pakai 2 orang dan pada prakteknya komputer itu didominasi oleh satu orang saja. Sementara 1 orang yang lain lebih banyak hanya menjadi pononton. Tidak bisa kita belajar komputer tanpa perangkatnya. Artinya sama saja dengan belajar menyetir mobil tanpa duduk di jok mobil dan pegang setir, atau belajar berenang tanpa terjun ke air hasilnya adalah hal yang impossible.
4. Adrian Cornell, seorang pemuda berusia 18 tahun, berkebangsaan Inggris mencoba belajar bahasa Indonesia dengan guru privatnya selama 3 bulan, pelajaran dilakukan 2 jam setiap hari. Dia sadar betul untuk mempelajari bahasa asing tidaklah cukup hanya 2 jam sehingga di semua waktu luangnya digunakan untuk mempelajari, baik kosa kata, susunan kalimat, gaya bahasa dan lain-lain. Hasilnya pada kunjungan pertamanya ke Indonesia ia hampir tidak mengalami kesulitan pada saat dia berada di bandara, pusat perbelanjaan, kolam ronang, dan lain-lain.
5. Budaya malu-malu harus segera diberantas di bumi Indonesia. Banyak sekali masyarakat Indonesia yang tidak bisa melakukan dan mengerjakan sesuatu karena berawal dari “malu.” Di beberapa daerah bahkan di Jakarta masih banyak pegawai belum bisa mengoperasikan komputer, bahkan dari “HOW TO START” juga belum bisa. Ternyata mereka ingin sekali bisa mengoperasikannya tetapi mereka merasa malu untuk mulai, karena usia sudah di atas 30 tahun.

Dari beberapa contoh di atas diambil kesimpulan bahwa keberhasilan seseorang dalam menerima dan memahami mata pelajaran adalah :
1. Proses belajar tidak teoritis dan text book.
2. Kemampuan siswa dalam kelas akan lebih baik apabila kelas tersebut tidak heterogen.
3. Belajar langsung praktek.
4. Adanya kesadaran untuk belajar mandiri.
5. Hindari budaya malu untuk maju.
6. C iptakan budaya “membaca.”

Kiat Efektif dalam Belajar Cepat dan Menyenangkan
Jeannette Vos, dalam bukunya “ Revolusi Cara Belajar” menuliskan enam kiat belajar dengan efektif, yaitu :
1. Ciptakan kondisi yang benar.
2. Presentasi yang benar.
3. Pikirkan.
4. Ekspresikan.
5. Praktekkan.
6. Tinjau, evaluasi, dan rayakan.

Maksudnya, sebagai berikut :

Kondisi dalam belajar
Pernahkah Anda mengamati seorang bocah TK belajar, dari mulai masuk pintu gerbang sampai bel pulang. Mereka belajar berinteraksi dengan lingkungan, teman, dan guru. Dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain di lingkungan sekolah. Begitu mudah mereka dibimbing, juga dalam menerima informasi baik dari guru atau teman, karena dihiasi dengan berbagai gambar yang menarik buat mereka tentunya, kursi-kursi kecil berwarna-warni yang mereka tidak temukan di rumahnya, dan lain-lain. Semua itu membuat mereka kerasan untuk tetap di ruang kelas.
Guru yang baik tentu akan berusaha memberikan yang terbaik untuk siswa-siswinya dengan memikirkan cara pengaturan ruang kelas semenarik mungkin. Semua ini bisa membantu siswa untuk dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.

Presentasi yang baik dan benar
1. Libatkan Siswa
Semakin banyak Anda libatkan siswa dalam memberikan penjelasan dan contoh-contoh, siswa akan semakin mudah menerima segala apa yang Anda sampaikan daripada Anda bicara menonton tanpa memperhatikan siswa sama sekali.
2. Buatlah permainan
Permainan akan muncul siswa untuk ikut aktif dalam memahami apa yang Anda sampaikan. Permainan akan mendorong siswa untuk lebih cepat mengetahui apa yang di sampaikan oleh pengajar. Permainan akan mempermudah siswa mengembangkan apa yang telah mereka ketahui.
3. Gerakan Indra
Jangan Anda mengabaikan gerakan indra atau yang disebut dengan gaya yang harus menarik tentunya. Lakukan segala gerakan karena dengan praktek melalui gerakan para siswa akan terangsang untuk mengikuti. Ingin mengetahui artinya. Yang terakhir adalah menyerap hal baru dari apa yang baru saja mereka ketahui.
4. Pikirkan
Setelah Anda memberikan informasi dan siswa mendapat pengetahuan baru, ajaklah mereka berpikir artinya siswa dilibatkan untuk memikirkan tentang ilmu baru tersebut. Berpikir menciptakan sesuatu, berpikir mengembangkan sesuatu, berpikir menggunakan sesuatu, berpikir mengubah sesuatu, berpikir yang lain-lain.
5. Ekspresikan
Berilah kesempatan pada mereka untuk mengepresikan diri apa yang telah mereka dapatkan dengan membuat drama satu babak, atau latihan diskusi kecil, seminar kecil ,berdebat pidato, sambutan. Biarkan mereka memilih judul , tema atau topik berdasarkan apa yang mereka inginkan.
6. Praktikkan
Mungkin tidak sedikit rintangan dalam belajar tetapi jangan anggap rintangan itu tembok yang tinggi dan menjadi penghalang untuk bergerak, tapi tembuslah rintangan-rintangan itu dengan mencoba, dengan paraktik, coba terus lagi dan lagi, pantang menyerah.
7. Evaluasi
Lakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar. Evaluasi bisa dilakukan pada akhir belajar, atau keesokan harinya, mingguan, atau bulanan.
Cara Belajar Optimal
Kemampuan dari setiap orang tidaklah sama. Demikian pula bakat dari setiap orang itu berbeda-beda, karena cara belajar mereka juga berbeda, sehingga hasil dari apa yang mereka telah lakukan, tentu tidak sama. Setiap orang memiliki cara untuk melakukan sesuatu. Setiap orang memiliki potensi untuk mengerjakan sesuatu. Setiap sesuatu itu pun terwujud dengan cara yang berbeda, gaya yang berbeda.

Cara Mudah Bagaimana Belajar :
1. Apa yang telah Anda dapatkan atau informasi yang telah Anda serap, tuangkan dalam bentuk cerita baik tertulis maupun lisan kepada seorang teman Anda.
2. Lakukan secara teratur, walaupun sedikit setiap hari daripada banyak sekaligus dan hanya di lakukan satu minggu sekali saja.
3. Dengar dan baca, semakin banyak mendengar atau semakin banyak informasi yang Anda dapatkan, semakin Anda banyak membaca tentu Anda tidak ketinggalan informasi.
4. Pasanglah di dinding ruang belajar, berbagai tulisan yang merangsang untuk belajar atau membaca atau menulis. Ganti tulisan-tulisan tersebut setiap dua minggu atau 1 bulan sekali.
5. Saat Anda merasa bosan dan jenuh gunakan musik atau lagu yang menjadi favorit Anda. Bisa Anda lakukan belajar sambil mendengarkan musik atau Anda mendengarkan musik / lagu sambil belajar.
6. Selalulah libatkan diri Anda dalam belajar, Anda adalah sebagai obyek.
7. Selain Anda melakukan belajar mandiri, kadang-kadang belajar bersama juga diperlukan untuk saling berbagi informasi, saling bertanya.
8. Lakukan pengembangan diri dalam belajar, atasi rintangan belajar, dan tidak mudah putus asa jika ada rintangan.

Cara Belajar yang Mudah Diterima :
1. Belajar tidak monoton, tetapi lakukan dengan alur cerita.
2. Lakukan permainan dalam kelas, dengan menggunakan gambar, teka-teki atau alat peraga lain yang mendukung.
3. Praktekkanlah dalam bentuk wawancara, drama ,debat, diskusi, atau presentasi.
4. Ajaklah mereka berkreasi untuk membuat sesuatu, majalah dinding misalnya atau iklan bergambar atau lain-lain.
5. Buatlah contoh kasus yang mungkin terjadi dalam kehidupan mereka, ajaklah mereka untuk urun rebug dalam memecahkan kasus tersebut.
6. Sediakan lembar kerja yang wajib diisi di akhir belajar, bisa dilakukan secara individu.
7. Libatkan mereka untuk melakukan sesuatu, misalnya untuk gerakan, merasakan, menyentuh, atau bertindak.

Menurut Han Keller, ada 5 faktor utama yang mempengaruhi kemampuan belajar, yaitu :
1. Waktu
2. Budaya
3. Konteks
4. Dukungan
5. Kebebasan memilih

Waktu merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses belajar, karena tidak sedikit waktu yang diperlukan oleh seseorang dalam rangka proses belajar. Budaya adalah hal yang berhubungan dengan kemampuan berbicara atau membaca. Budaya akan menentukan konteks. Dukungan maksudnya perhatian dari guru yang mampu dan tidak kenal menyerah dalam mengarahkan siswanya yang memiliki berbagai karakter. Kebebasan untuk memilih bisa dilakukan sejak Anda duduk di bangku sekolah dasar.

Belajar Sejati dan Menyenangkan

Salah satu kewajiban kita sebagai umat manusia adalah “berurusan” mengoptimalkan segenap potensi yang ada, sehingga kita bisa menjadi makhluk Tuhan yang mulia atau yang sempurna. Potensi tersebut antara lain potensi “kecerdasan” sehingga manusia dapat menjalani hidup berbagai kedudukan, fungsi, dan tugasnya. Semakin optimal manusia memberdayakan kecerdasannya maka semakin tinggi pula kedudukan atau derajat, fungsi dan tugasnya. Usaha mengoptimalkan kecerdasan itu dilakukan dengan belajar atau mencari ilmu pengetahuan.

Tentang belajar Ignas Kleden menegaskan bahwa “belajar” pada dasarnya mempraktekkan sesuatu, sedang “belajar tentang” berarti mengetahui sesuatu.

Belajar tentang ( learning how to think ) dan belajar dalam arti praktek ( learning how to do ) menurut Havera harus dilanjutkan dalam konteks manusia pembelajar yang berproses memanusiakan dirinya melalui belajar menjadi ( learning to be ) yaitu untuk apa, menjadi apa, memperoleh apa ?

Tujuan proses belajar yaitu :
1. Belajar berarti berbaur dengan lingkungan.
2. Belajar berarti melakukan aktifitas yang terarah.
3. Belajar berarti mengalami.
4. Belajar memelakukan motivasi.
5. Belajar melakukan strategi.
6. Belajar adalah latihan.
7. Belajar adalah melihat, mendengar, mengecap, mengintuisikan, dan merasakan.

Keajaiban Program SOT
“ Saya tergolong anak tidak pandai di kelas, tetapi dengan mengikuti Student Outbond Training (SOT) saya menjadi anak yang berani dalam hal mengungkapkan pendapat saya di muka umum.”

” Melalui program SOT, rasa percaya diri akan berkembang, hidup menjadi lebih termotivasi, keterampilan berkomunikasi meningkat, siswa-siswa senang dan ceria.”

Program SOT telah memberikan dampak positif pada kehidupan ribuan siswa-siswi. Kemampuan untuk berkomunikasi meningkat sehingga mereka tidak lagi merasa grogi atau gemetar atau malu pada saat mereka mengungkapkan pendapatnya di muka forum.

Quantum Learning
Mike Hernacki dan Bobbi de Porter menyebutkan bahwa Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang penduduk berkebangsaan Bulgaria yang berekspresikan dengan apa yang disebut sebagai “SUGGESTOLOGY“ atau “SUGGESTOLOPEDIA.” Prinsipnya adalah bahwa “sugesti” dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif maupun negatif.

Beberapa teknik yang digunakan untuk memberikan sugesti yang positif adalah mendudukkan murid secara nyaman, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi dan menyediakan guru-guru yang terlatih baik.

Istilah lain yang hampir dapat dipertukarkan dengan suggestiology adalah pemercepatan belajar atau sering disebut dengan “ACCELERATED LEARNING.” Pemercepatan belajar didefinisikan sebagai memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang merangsang dengan upaya yang normal dan dibarengi kegembiraan. Cara ini menyatukan unsur-unsur yang secara sekilas tampak tidak mempunyai persamaan : hiburan, permainan, warna, cara berpikir positif, kebugaran, dan kesehatan emosional.

Namun semua unsur ini bekerja sama untuk menghasilkan pengalaman belajar yang efektif.

Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur.

Kekuatan Belajar
Belajar adalah aktivitas pencarian sesuatu yang kita butuhkan untuk meraih sukses atau keberhasilan. Kekuatan belajar terletak pada kesungguhan kita untuk tahu dan untuk mengerti tentang sesuatu sesuai dengan yang kita inginkan. Belajar merupakan metode atau teknik atau tata cara yang dilakukan orang untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Kemauan kita untuk belajar sangat tergantung pada asumsi tentang belajar kita dan kemauan kita. Belajar adalah suatu hal yang dilakukan oleh setiap manusia sejak dilahirkan.

Setiap manusia dianugerahi Tuhan dengan apa yang disebut ”kemampuan mental” untuk dapat belajar cepat dan kita harus melatih kemampuan tersebut yaitu :
1. Mengingat dengan lebih baik.
2. Membaca dengan lebih baik.
3. Berpikir dengan lebih baik.
4. Belajar dengan lebih baik.

20 Langkah Mudah Proses Belajar yang Lebih Baik
Bagian ini merupakan pengantar kita tentang metode belajar praktis dan mandiri :
1. Ambilah pelajaran dari dunia olahraga.
2. Beranilah bermimpi.
3. Tentukan tujuan spesifik dan tentukan tenggat waktu.
4. Dapatkan pemandu yang antusias, segera.
5. Mulailah dengan gambaran menyeluruh.
6. Bertanyalah.
7. Carilah prinsip utama.
8. Temukan 3 buku terbaik yang ditulis oleh praktisi handal.
9. Pelajari lagi cara membaca efisien.
10.Perkuat dengan gambar dan suara.
11.Belajar melalui paraktek.
12.Gambarlah peta pikiran sebagai ganti catatan linier.
13.Pelajari cara mencapai kondisi “waspada yang releks.
14.Berlatih, berlatih, dan berlatih.
15.Gunakan cara mudah mengeluarkan yang telah di pelajari.
16.Tinjau ulang dan renungkan.
17.Gunakan alat bantu sebagai contoh memori.
18.Nikmatilah berbagai permainan.
19.Ajarilah orang lain.
20.Ikutkanlah kursus sistem belajar cepat.

Kiat-kiat Jitu Belajar
Inilah kiat-kiat jitu untuk membantu kita belajar. Temukan manfaat dari segala sesuatu yang kita lakukan :
1. Berikan pujian pada diri kita.
2. Ciptakan zona aman bagi diri kita.
3. Sadarilah cara belajar kita.
4. Gunakan satu atau dua teknik pencatatan.
5. Anggaplah menulis sebgai kreativitas yang menyenangkan.
6. Pahamilah semua kecepatan membaca yang berbeda yang tersedia.
7. Katakanlah pada diri kita bahwa terdapat kesempatan untuk berpikir secara kreatif dalam situasi.

Bagaimana Menghadapi Abad 21

Peran keminikasi elektronik di dunia pendidikan akan berpengaruh besar untuk belajar maupun untuk pengajar. Mereka tidak akan pernah terlepas dari apa yang disebut komputer, internet, dan lain-lain :
1. Layanan kesehatan bagi anak-anak dilaksanakan sejak dini, sehingga akan tumbuh dengan baik dan berkualitas.
2. Setiap orang tua melatih untuk mengembangkan bakat, minat, dan potensi anak sehingga anak dapat tumbuh secara menakjubkan.
3. Setiap anak berumur 3 tahun sudah mengikuti play group, sehingga pada saat umur 4 tahun mereka dapat mengenali hurup atau menulis dan membaca. Ketika umur 5 atau 6 tahun, mereka mulai berpikir untuk berhitung, bercerita, menggambar, dan mewarnai.
4. Guru akan sangat dibutuhkan oleh murid, sehingga profesi guru akan sangat di hargai.
5. Sekolah adalah sumber pengetahuan dan pembelajaran bagi masyarakat luas.
Melihat gambaran di atas, maka kecenderungan sebahagian besar pada abad 21 akan lebih mandiri. Sistem pendidikan akan lebih maju berlipat-lipat. Hampir semua perusahaan adalah pembelajar dan pusat belajar masyarakat, berhubung erat dengan dunia bisnis dan organisasi lain dalam jaringan masyarakat pembelajar. Jadi dalam menghadapi abad ke-21 pendidikan kita di Indonesia harus benar-benar dirumuskan secara serius dalam rangka menata masa depan yang lebih gemilang.

E. Metode Pengajaran :
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Simulasi

F. Sumber Pengajaran :
1. Pengambangan Kepribadian, Euis Winarti, Penerbit Graha Ilmu.
2. Meniti Sukses Menata Masa Depan, M. Syahrial Yusuf,dkk. Penerbit Graha Ilmu.
3. Pengembangan Diri, Lembaga Pengembangan Kepribadian John Robert Powers.
4. Professional Image, A. B. Susanto.
5. Mengatur Waktu Secara Efektif, Lothar J. Seiwert, PT Elex Media Komputindo.

G. Evaluasi / Latihan :
Setelah Anda mempelajari materi kuliah, maka Anda dapat mengerjakan tugas berikut, dengan cara mendownload dan kirimkan jawaban Anda ke email : eisya.management@yahoo.co.id.

Tugas Anda !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar