A. Tujuan Umum :
Warga belajar dapat mengembangkan potensi-potensi dalam dirinya, baik secara eksternal maupun internal, serta rasa percaya diri dalam berintegrasi dengan lingkungannya.
B. Tujuan Khusus :
Warga belajar memiliki strategi dan sikap dalam menghadapi setiap hambatan yang dihadapinya.
C. Topik : Antisipasi Menghadapi Hambatan
1. Sikap Menghadapi Kegagalan
2. Ciptakan Berbagai Skenario
3. Bertahan dengan Sikap Optimistis
4. Bangkit Kembali dan Lakukan yang Terbaik
D. Materi Pengajaran :
Sikap Menghadapi Kegagalan
Sering kali kita membayangkan dunia sekitar kita begitu sangat menakutkan. Kemudian imanijasi rasa takut itu menyebabkan diri kita defensif dan mengalami kegagalan. Bahkan kita meragukan keberhasilan kita. Dan keberhasilan yang pernah kita buat akan terlupakan. Pikiran tersebutlah yang akan mendukung kita akan mengalami kegagalan, dan juga akan memenuhi ramalan negatif diri kita.
Namun bila kita percaya diri kita akan jauh dari kegagalan. Dan bila kita menciptakan pengalaman yang positif dalam ingatan kita , maka kita akan dapat meningkatkan citra diri. Dengan cara ini, rasa takut yang menghantui kita akan memudar dan keyakinan diri akan semakin kuat.
Bila kita sanggup berhadapan dengan rasa takut, kita dapat membangun citra diri yang lebih kuat. Identitas diri akan berkembang sejalan dengan pertumbuhan pribadi dan kemampuan untuk mencapai sesuatu.
Berikut sikap lain dalam menghadapi kegagalan :
1. Mempunyai mental yang kuat ( positif atau negatif )
Menggambarkan kepada kita bagaimana sikap mental dapat membuat perbedaan. Saat orang lain mengalami kegagalan atau kehancuran orang yang mememiliki sikap mental positip akan mampu bertahan menjadi lebih baik, dan berhasil mencapai sukses.
Tidak ada jalan yang rata dan mudah untuk mencapai sukses yang sejati. Sukses yang sejati hanya dapat dicapai setelah kita melalui berbagai rintangan, kesulitan, bahkan kegagalan-kegagalan yang kesemuanya harus kita hadapi dengan sikap mental positif.
Saat menghadapi kesulitan, tak perluh kita buang waktu untuk mengeluh, hadapi dengan sikap mental pantang menyerah. Saat menghadapi kegagalan tak perlu kita buang waktu untuk menyesalinya, bangkit dan hadapi dengan sikap mental pasti bisa. Saat mendapat teguran atau hinaan tak perlu kita buang waktu untuk marah atau sakit hati, jadikan teguran atau hinaan ini sebagai pendorong untuk membuktikan bahwa kita mampu bekerja dengan lebih baik, bahkan menjadi yang terbaik.
Sikap mental negatif. Yang terpikir dalam benak “ Celaka benar nasibku ini. Habislah sudah hidupku.” Teguran ini menjadi beban baginya. Sikap mental positif yang terpikir dalam benak, “ Saya harus mengatasi segala kegagalan ini, dan membuktikan bahwa saya mampu dengan labih baik.” Teguran itu dijadikannya sebagai cambuk untuk menjalani roda kehidupan.
2. Mempunyai iman yang kuat
Kita harus mempunyai imam kepada Allah. Bila kita punya iman, maka hal negatif akan jauh dari kita, sebagai dampak dari menghadapi kegagalan itu, sehingga kita dapat mempunyai rasa untuk bangkit kembali dari keterpurukan.
3. Mempunyai rasa tanggung jawab pada diri kita sendiri
“ Saya harus kuat dan mampu bertahan agar dapat keluar dari penjara ini dalam keadaan hidup, karena ada tugas besar yang menanti.”
“ Saya tidak akan sanggup menahan siksaan seberat ini terus menerus.“
Akibatnya dari pemikiran mereka itu beberapa bulan kemudian banyak dari mereka yang mengalami gangguan jiwa, kematian, dan tersiksa batin.
Ciptakan Berbagai Skenario
Jalan menuju sukses akan terasa kurang menekan jiwa, jika kita memutuskan bahwa kegagalan hanyalah suatu pengalaman yang akan menghantarkan kita untuk mencoba berusaha lagi dengan pendekatan yang berbeda.
Setiap dari kita pastilah mempunyai cita-cita yang tinggi, namun kita tetap menghadapi dengan realitas yang tidak sepenuhnya mendukung dan mungkin sering menderita akan kegagalan dan penolakan dari orang lain. Meskipun tekad kita memaksa diri untuk tetap gigih berusaha namun citra diri kita bisa memudar akibat kelelahan dan sikap sinis orang lain.
Dalam perjalanannya, sering kali kita mengalami saat penuh amarah, stress, depresi, sebelum akhirnya kita berhasil mencapai tujuan.
Segala sesuatu yang terjadi memiliki hikmah. Orang yang dapat mengambil pelajaran adalah orang yang memiliki keteguhan dan kepercayaan diri untuk menjalani hidup masa depan yang lebih baik.
Kita tidak boleh mengijinkan kegelisahan, umpan balik negatif dan stress mendorong kita untuk melakukan kompromi dengan aspirasi kita. Apabila kita kecewa kita harus tetap berpegang teguh pada tujuan kita, sementara kita mengkaji kenyataan yang kita hadapi.
Jika kita menerima gagasan ini maka kita menumbuhkan semangat yang berbeda serta mencari berbagai strategi lain menuju tujuan. Tekad kita akan makin teguh dan kita tidak akan mudah kecewa atau marah akibat peristiwa yang dihadapi.
Pengalaman yang negatif tidak akan membingungkan kita, jika kita dapat mengantisipasinya sebagai bagian yang wajar dari suatu proses menuju keberhasilan. Ada 1001 cara jalan menuju Roma, demikian pepatah mengatakan. Demikian juga untuk mencapai, bisa dengan cara A. Apabila cara A tidak bisa di lakukan, kita punya cara B. Jika cara B juga sulit, kita punya cara C. Semakin banyak cara, kita telah mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi untuk mencapai tujuan.
Bertahan dengan Sikap Optimis
Dalam menjalani hidup ini tidak selama lancer, dan terkadang hasil yang kita harapkan, tidak seperti yang kita inginkan. Bila kita mendapatkan hasil seperti yang kita harapkan, janganlah senang dulu. Karena setiap sesuatu yang kita jalani akan ada kelanjutan dan dampaknya. Dan bila kita mendapatkan hasil, tidak seperti yang diharapakan, kita tidak boleh larut dalam kesedihan, kekecewaan, kekesalan, dan stress, tetapi kita harus yakin bahwa dengan usaha yang benar, ulet dan sunggguh-sungguh akan terbuka jalan lebar untuk memperlancar usaha kita mencapai apa yang diinginkan.
Kita dapat melihat sekitar kita yang mengalami kegagalan dalam hidupnya. Kita perhatikan ada yang menjadi negatif tapi ada juga akan menjadi positif. Bila kita menemukkan yang positif kita dapat mencontohnya dan dapat menjadi acuan kita bila suatu saat kita menghadapai masalah yang sama dengannya. Namun bila kita menemukan yang negatif, janganlah kita mengikutinya. Namun janganlah juga langsung memvonis mereka. Karena dibalik hal negatif tersebut mereka punya alasan yang khusus.
Ingatlah bahwa porsi masalah yang kita hadapi tidaklah sama. Dan juga porsi dari ketahanan mental setiap individu tidaklah sama. Mungkin pernah dikatakana bila orang pintar maka mereka tidak akan terhambat dan mengalami kegagalan dalam hidup kita. Hal itu salah besar, karena kepintaran menjamin kita akan berhasil dalam hidup.
Kita memang harus bersikap optimis, namun janganlah terlalu berlebihan, karena roda kehidupan selalu berjalan. Adakalanya kita berada di atas , ada kalanya juga kita berada di bawah.
Bangkit Kembali dan Lakukan yang Terbaik
Tidak ada hal yang sangat luar biasa dalam kesuksesan seorang manusia. Banyak cara dan jalan yang dapat ditempuh untuk menempa potensi diri hingga titik maksimum. Harus menjadi prioritas dan dibangun dengan landasan hormat terhadapa indivudu. Kemitmen terhadap keunggulan dan ponolakan total terhadap keadaan yang tanggung dan setengah-setengah.
Waktu terus berjalan mengiringi kehidupan manusia malaju dari satu masa ke masa berikutnya. Menghadapi perubahan demi perubahan. Seiring dengan perjalanan waktu, selayaknya kita melakukan keanekaragaman aktivitas yang terbaik dalam menghadapi berbagai perubahan.
Pelajaran yang dapat diambil dari salah satu pengalaman sekitar kita, bahwa mengerahkan segala sesuatu yang terbaik tidak selalu berarti melakukan sesuatu yang paling kita mampu, dan tidak pernah berhenti melakukan lebih dari yang kita bisa. Hal yang paling penting adalah bagaimana memaksimalkan potensi yang demikian serta mengerjakan hal yang terbaik secara konsisten.
Kesimpulan
Roda kehidupan manusia di dunia ini harus berjalan tanpa berhenti. Suatu waktu manusia dapat berada dia atas , namun suatu saat juga dapat berada di bawah.
Ketahanan diri manusia masing-masing juga sangat berbeda. Ada yang tahan terhadap hambatan dan siksaan, namun ada juga yang mudah merengek dan menyerah pada suatu keadaan. Akibatnya dapat berdampak negatif dalam diri manusia.
Dari hal kedua di ataslah tulisan ini membahas tentang bagaimana cara bila manusia menghadapai hambatan dalan kehidupan, serta penjelasan masing-masing dari cara itu.
E. Metode Pengajaran :
1. Presentasi
2. Diskusi.\
3. Simulasi.
F. Sumber Pengajaran :
1. Pengambangan Kepribadian, Euis Winarti, Penerbit Graha Ilmu.
2. Meniti Sukses Menata Masa Depan, M. Syahrial Yusuf,dkk. Penerbit Graha Ilmu.
3. Pengembangan Diri, Lembaga Pengembangan Kepribadian John Robert Powers.
4. Professional Image, A. B. Susanto.
5. Mengatur Waktu Secara Efektif, Lothar J. Seiwert, PT Elex Media Komputindo.
G. Evaluasi / Latihan :
Setelah Anda mempelajari materi kuliah, maka Anda dapat mengerjakan tugas berikut, dengan cara mendownload dan kirimkan jawaban Anda ke email : eisya.management@yahoo.co.id.
Tugas Anda !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar